09 March 2008

MENGGUGAT

Kenapa kau hadirkan cinta diantara kami
Lalu kau jerumuskan kami dalam jurang tanpa kepemilikan
Disana tidak kami temukan seutas talimu
Yang bisa menarik kami keluar dan menghirup udara segar

Tidak sampaikah ribuan doa kami kepadamu
Atau singgasanamu terlalu jauh untuk kami jangkau
Kemana kami harus berharap bila tidak padamu
Cara apa lagi yang harus kami tempuh agar kau tahu

Haruskah kami kembali tak berdaya dalam rengkuh takdirmu
Menerima goresan nasib yang sudah tertulis di telapak tangan kami
Mereka-reka maksud perbuatanmu
Kemudian kembali memujamu dalam kebingungan kami

(baca lanjut)

Kasih Tak Sampai

Selama ini hari-hari selalu diselimuti kabut cinta. Menyejukkan dan menentramkan jiwa. Saat kita bercerita atau diam menikmati gerak kehidupan. Terkadang kita tertawa atau menangis bersama dunia. Atau sekedar melanggar rambu di jalan yang kita lewati sambil mengacungkan jari tengah keatas. Atau bersetubuh dalam rimbun pepohonan dan sejuknya udara gunung. Atau bergelut dalam kesumpekan kereta api sambil menyeruput kopi hitam. Sangat indah. Dan ini membuatku tak ingin melepaskanmu. Aku ingin memilikimu. Hanya Aku. Seperti kau yang ingin memiliki diriku utuh.
Indah, terasa indah
Bila kita terbuai dalam alunan cinta
Sedapat mungkin terciptakan rasa
Keinginan saling memiliki
(baca lanjut)