12 January 2008

Tentang Rasa

Aku disini menunggumu. Menunggu entah untuk apa. Hanya ingin terus bersamamu walau kau tidak di sampingku. Dengan rasa takut lebih sering menyelimuti tidur malamku. Berteman air mata yang tidak ternamakan. Semilir angin kenangan lebih sering membuat terjaga ketimbang melelapkan.

Cinta, maafkan aku yang membelenggumu dengan rasa ini. Memberikanmu sejuta harapan dalam buih lautan mimpi. Memberi segala kepastian yang aku sendiri tidak dapat memastikannya. Aku mengacaukan dirimu. Aku menjadikan dirimu hancur.
(baca lanjut)

2 comments:

Anonymous said...

Curaaaang !!! Semua kalimat itu ditujukan padamu, bukan terus balik menunjuk hidungku!! Whuekssss....

adekjaya said...

mmmm....