21 June 2007

Part I ; Rekreasi Kelas

Bukan hanya pemikiran yang butuh beradaptasi dengan perubahan ini tetapi jiwa dan terlebih-lebih fisik bekerja ekstra untuk mengikuti perubahan dalam rekreasi kali ini. Bila dahulu maag adalah penyakit yang datang dikarenakan diet ketat demi menjaga bentuk tubuhnya, kini maag dikarenakan makan yang seadanya (kadang ada, kadang puasa).

Kini dia tahu bagaimana rasanya lapar bukan karena keharusan berpuasa atau berdiet tetapi karena memang tidak ada yang hendak dimakan. Bagaimana rasanya setiap kepingan uang logam begitu berharga. Bagaimana rasanya bersetubuh dengan bau apek, tikus, kecoa dan sempitnya kamar kontrakan.

Teman…kini kau tidak hanya tahu, kini kau sudah ikut merasakan. Merasakan berada di kelas mereka, merasakan sakit, pedih, perih dan kekuatan dibalik semua rasa itu. Sekarang apa yang akan kau perbuat untuk sesamamu?

Jakarta, 21 Juni 2007

7 comments:

Elvi said...

Udah pulang toh...mana ceritanya nih, aku dah jagain blognya lho... Num kok pinter amat menulis? Kenapa ga nulis di koran atau buku? Siapa sih Ta itu? Banyak kali nanya yach?! He he... Terakhir...kok susah kali mau komen di shout box? Apa aku aja ngalami kesusahan itu atau org lain juga sich?! Kalau lg mujur aja br bs komen disitu. Ok...welcome back... tolong makan bistik GS buat aku yang jauh ya hiks hiks....

Vie said...

Bener tu kata Elvi, sb-nya syusyah kalilah. Tau napa ya. Kemaren aku dah klik-klik ampe bengkok jariku, gak juga bisa masuk. Tapi tadi kok bisa, mukjizat kali.

Ya... gitulah hidup Han, tidak harus merasakan enaknya aja, sekali-kali kita juga harus merasakan gimana menjalani hidup susah!
Pelajaran.

Anonymous said...

salam kenal aja,saya pernahke banda aceh sebulan setelah Tsunami

Anonymous said...

kayaknya ada trabel dengan tempatmu ini Han...

saat saya klik "read more" yang nongol cuman komenku satu-satunya...

eh..saat saya klik "komentar", komenku malah gak ada....

binung...bingung....????

Elvi said...

Kalo ada liat rame2 di sebelah butik Heni, itu nenekku baru berpulang ke Rahmatullah. Doain ya dek...hiks hiks...maksa nih!

Anonymous said...

makanya, waktu mendengar hadits: siapa yang berpuasa pada bulan ramadhan.... dst.... akan diampuni segala dosanya yang lalu: kadang aku merasa geli, di kali lain malah cemburu. Geli karena segitu murahnyakah nilai dosa, cemburu membayangkan betapa bersih tak berdosanya orang-orang yang kelaparan itu. Selamat berkunjung di dunia yang membesarkanku.

Anonymous said...

dalem.... terutama paragraf terakhir. jadi merasa tersindir juga, meski postingan ini bukan untuk saya. mungkin karena kebanyakan orang (termasuk saya) lebih sering sibuk untuk menghayati, tapi lupa untuk berbuat. tahu, tapi tidak menerapkan, berilmu, tapi tidak diamalkan....