19 July 2007

Nostalgia dibalik awan

Kumpulan awan terus berada bersamaku. Awan-awan itu sudah menutupi wajahmu dariku. Kutahu engkau ada dibalik itu, mungkin menungguku. Sementara membayangkanmu saja membuat aku senyum atau menangis pilu. Ingatanku kembali pada pertemuan-pertemuan kita dahulu. Ada tawaku, senyummu, air mataku juga belaian lembutmu dikepalaku.

Kuingat renyah suaramu saat obrolan kita,walau kadang aku tak percaya bahwa kau ada disisiku dan duduk menemaniku. Kupikir, aku mulai gila denganmu. Ah, bukankah aku memang gila? Aku menggilaimu saat aku mulai mengenalmu.

Ta, itu panggilanku untukmu. Namun belakangan ini aku lebih suka memanggilmu dengan sebuatan Rob. Terdengar cukup akrab, walau kadang aku menghujatmu dan berteriak memanggil "hei" atau "kau", itu karena aku merasa begitu akrab atau emosional terhadapmu. Ya, menyebut namamu dengan versiku suatu hal yang sangat karib bagiku. Tak ada batas rasanya, dan hanya ada kau dan aku.

Tak bisakah kau berubah menjadi kabut, agar bersama awan aku bisa melihatmu? Jangan marah Rob, bukan aku ingin menurunkan derajatmu. Aku hanya ingin selalu dekat denganmu, setiap saat bisa memandangmu ketika kau berada diantara awan-awan itu. Mendengar suara renyahmu. Apakah sulit bagimu? (read more)

8 comments:

Vie said...

Kayaknya panggilan Rob lebih friendly gitu.
Ada apa dibalik awan, Han. Nostalgia yang mendalam tuh.

Gak pa-pa klo belom dibalas. Aku juga gak nge-rush kok. Kelar belom ujiannya!?

Anonymous said...

al-khaliq mempunyai nama-nama terpuji yang mengiya dengan lafal kita....

makhluk pun diciptakan-Nya dengan sebaik-baik penciptaan. Sapaan santun selayaknya kita haturkan kepada-Nya, seperti halnya kita ingin disapa dengan santun oleh makhluq yang lain...

Fatah said...

Bingung nih mau komentar apa ^_^;;

Ngomong2x beberapa hari terakhir ini aku ke DinKes Blang Padang.. soalnya selama 3 hari ini aku pulang bareng sama Kakak!

udah nanya2x ke org2x disana ! trus rata2x org2x sana ngga tau bag. farmasi dimana ? ada juga yang bilang katanya Kak Hanum bukan di bag. Farmasi.. ?

artja said...

eh, kok bisa siy pengalaman yang buat orang lain mungkin biasa aja, tapi di dalam pandanganmu bisa sangat berbeda...?

matahari said...

aku sepakat denganmu..Juni memang gila (mungkin) tetapi kupikir dia memang tak tahu apa yang dilakukannya. Dia hanya ikuti katahatinya...
Mungkin dia hanya akan bertanya, seperti apa juli 10 tahun kedepan ya...

Elvi said...

Setelah aku tau siapa "Ta" itu baru aku mengerti makna tulisanmu ini dik!!! Begitu dalam... bravo...bravo... terus terang aku juga ingin sekali punya perasaan itu, tapi kadang duniawi lebih menarik daripada akhirati, mungkin karena lebih dekat sehingga jelas terlihat! Thanks...buat tulisan yang saling mengingatkan, apalagi buat aku yg jauh yg haus dengan isian rohani!!!

Cempluk Story said...

awan yang indah di angkasa sana.

NiLA Obsidian said...

dalem banget han.....

ga semua org bisa mendeskripsikan pengalaman rohaninya seperti ini dalam bentuk tulisan...

pa kabar han?
maaf ya br mampir lagi lg neh abis semedi.....:-)