29 May 2007

Badai

Pagi itu mendung mengantung tebal dilangit. Semakin lama semakin tebal dan menutupi setiap permukaan langit yang biru. Ada apa gerangan? pikirku. Mungkin akan hujan jawabku menenangkan diri. Karena sudah beberapa lama panas terus mengeringkan tanah ini.

Namun tak kulihat akan turunnya titik-titik air itu. Udarapun tidak berubah menjadi sejuk. Dan aku agak sedikit gerah dengan cuaca ini. Aku mulai takut… (read more)

1 comment:

Anonymous said...

ada begitu banyak hati, pikir dan jiwa yang bertumbangan ketika badai menerjang; kalah; mati; terkubur; dilupakan.

hanya mereka yg memiliki cukup kekuatan untuk bertahan hiduplah yang berkesempatan menikmati indahnya warna-warni pelangi dan sejuknya kedamaian yg tercipta dari kekacaubalauan.

pecundang dan penikmat pelangi, keduanya memiliki tempat edarnya sendiri2, mengikuti garis nasibnya, karenanya tidak ada yang perlu disesali atau pun dimaki.